Jiwa anak adalah jiwa yang bebas.
Jiwa yang masih ingin bermain dengan segala kreatifitasnya yang tinggi. Ya,
kreatifitas adalah sifat alamiah yang dimiliki anak-anak. Bahkan, ada sebuah
kata-kata menarik tentang kreatifitas, yaitu ‘orang dewasa yang kreatif, adalah
anak-anak yang bertahan’. Menunjukan betapa proses kreatif sangatlah lekat
dengan masa kanak-kanak.
Karena itu, dibutuhkan sebuah
media tepat guna memancing dan membebaskan kreatifitas anak itu. Dan salah satu
merchandise yang sesuai adalah dengan ballpoint atau pena.
Ballpoint, meskipun pada umumnya
tidak digunakan oleh anak kecil, namun memiliki pesona tersendiri dengan si
anak. Anak laki-laki akan merasa gagah menggunakan ballpoint yang dapat digunakan
untuk menulis dengan jelas. Lebih jelas dibanding pensil.
Karena penggunaannya pun tidak
akan maksimal (anak kecil belum begitu memerlukan ballpoint, tapi lebih kepada
gaya-gayaannya saja). Maka dalam produksinya, kita bisa memfokuskan pada unsur
keamaan dan estetikanya saja. Tidak perlu membuat ballpoint dengan kualitas
tinta yang bagus, tapi yang penting aman dan enak bila dilihat.
Ballpoint dengan warna yang
indah, dan mungkin diselipkan beberapa gambar sebagai pemanis logo perusahaan,
jelas akan membuat si anak tertarik. Selain itu, permukaan mata ballpoint yang
tidak terlalu tajam juga harus menjadi pertimbangan utama. Sebaiknya, pilih
model ballpoint yang tidak memiliki tutup, melainkan dengan teknik buka tutup
secara pegas. Kenapa? Karena tutup ballpoint yang merupakan bagian kecil,
adalah barang yang potensial untuk dimakan anak kecil. Kita harus mencegahnya.
Anak-anak akan merasa nyaman
dengan ballpoint yang sejatinya merupakan merchandise dari perusahaan. Orangtua
pun merasa si anak mendapatkan dunianya. Hingga akhirnya, para orangtua secara
tak sadar meningkatkan trustnya kepada perusahaan.
Namun untuk memaksimalkan
merchandise pena ini agar benar-benar memenangkan hati konsumen, tentulah tidak
mudah. Kita harus memperhatikan faktor-faktor penting berikut:
- Pastikan keamanan ballpointKita harus sadar bahwa permukaan akhir ballpoint yang cenderung tajam, bisa membahayakan bagi anak-anak. Karena itu, produksi saja ballpoint dengan mata yang tidak terlalu tajam. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas penempelan tintanya, tapi mengingat penggunaan ballpoint di kalangan anak kecil juga tidak terlalu mendesak dan penting (hanya sebagai gaya-gayaan saja), maka hal itu bisa sedikit dikorbankan. Demi keamanan.
- Jaga kualitas ballpointBallpoint
memiliki tempelan yang lebih jelas dibanding pensil raut yang sangat tipis. Hal ini tidak boleh hilang. Meskipun kualitas ballpoint kita kurangi, bukan berarti ballpoint itu menjadi sama sekali tidak berguna. Kita tetap harus menjaga kualitas dari ballpoint itu, minimal dari segi ketahanan bahan-bahannya.
Kesimpulan dari artikel ini
adalah, ballpoint merupakan merchandise yang sangat cocok untuk konsumen
anak-anak kecil. Namun kita tetap harus memperhatikan berbagai hal penting agar
membuat konsumen bahagia dan nyaman dengan kita, sekaligus semakin mencintai
brand perusahaan kita.