Dikutip dari Gulf News, sebuah survei yang
dilakukan America College of Occupational and Environmental Medicine menyebutkan
karyawan yang kurang tidur, merugikan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat
sebesar US$ 63,2 miliar atau setara dengan 957,6 triliyun rupiah per tahun.
Dikutip dari dream.co.id Dr Vicki Culpin, Direktur Riset di Ashridge Business
School, telah meminta manajer untuk
mangambil langkah serius dengan mengatakan kurang tidur dapat berdampak
negative pada kemampuan karyawan untuk melakukan tugas-tugas mereka secara
efektif. "Hanya kekurangan tidur
selama 1,5 jam pada malam hari akan mengurangi kewaspadaan pada siang hari
sebesar 32 persen," kata Culpin.
Sebagai karyawan yang melewatkan banyak waktu di kantor
rasa kantuk di siang hari pasti sering dirasakan. Tidur siang memang bisa saja
dilakukan di meja masing-masing namun tentu tidak nyaman dan membuat leher
sakit. Bahkan di negara-negera berkembang, tak sedikit pula karyawan yang segan
mengistirahatkan diri di siang hari karena takut dicap pemalas oleh rekan dan
atasan.
Tapi tahukah anda, tidur siang bisa meningkatkan
produktifitas? Memang terdengar bertolak belakang dengan pemahaman dan praktek
yang telah dilakukan. Selama ini kita didoktrin dengan pemikiran untuk
memanfaatkan setiap waktu yang ada, termasuk jam makan siang dan setelah jam
kerja, untuk meningkatkan produktifitas dan kinerja kerja. Rasanya tidak
terbayangkan jika harus tidur siang di sela-sela waktu istirahat. Alih-alih
dianggap sebagai usaha untuk boosting
productivity, bisa-bisa dianggap pemalas.
Di Jepang, jika ada karyawan kantor tidur siang di
kantor menjadi hal yang lumrah bahkan memperoleh rasa hormat dari koleganya
karena dianggap telah bekerja keras hingga kelelahan. Di Jepang juga, kurang
tidur ternyata lebih berbahaya dari emosi dan hidup tak sehat, bahkan berdampak
pada ekonomi negara. Dilansir dari Kabar24, sebuah
penelitian oleh RAND Europe menyimpulkan masalah kurangnya waktu tidur ini
merugikan ekonomi Jepang hingga US$138 miliar per tahun atau sekitar 2,9% dari
PDB negara.
Dikutip dari
Qerja.com menurut penelitian NASA, tidur siang selama 26 menit dapat
meningkatkan performa kerja sebanyak 34 persen. Sebaliknya, karyawan yang
mengantuk tapi tetap dipaksa untuk bekerja, justru akan berakibat buruk pada
kinerjanya.
Tidur siang adalah hak/kebutuhan pekerja, tidur siang
tidak perlu lama-lama bisa selama 15 sampai 30 menit atau paling lama satu jam.
Beberapa perusahaan di Jepang sudah mulai meyediakan ruangan bagi karyawan yang
ingin tidur siang. Di Indonesia sendiri rasanya belum ada perusahaan yang
menerapkan kebijakan untuk tidur siang. Alhasil karyawan harus panda-pandai
memanfaatkan waktu istirahat yang ada untuk tidur siang. Kebanyakan dari
pekerja kantor mempunyai kebiasaan tidur siang sejenak di meja kerjanya. Tapi
tahukah anda, banyak bahaya yang mengintai jika anda tidur di meja kantor
dengan posisi yang tidak tepat.
Apakah anda pernah mengalami tangan mati rasa saat anda
tidur siang sejenak di meja kantor anda? Apakah anda suka tidur dengan posisi
menelungkup di atas meja kantor anda dengan tangan sebagai bantal? Jika ingin
berkata jujur, kebanyakan dari kita sering dan masih melakukannya di kegiatan
sehari-hari.
Dilansir dari Goodtimes, wanita berumur 28 tahun bernama
Zhang dari Harbin, China harus menjalani operasi karena saraf di lengan kirinya
rusak. Hal ini disebabkan karena kebiasaan Zhang tidur menelengkupkan badan ke
meja dengan tangan sebagai bantal penyangga.
Dikutip dari
Weibo, Zhang sering tidur siang di meja kantornya selama istirahat makan siang.
Zhang mengaku bahwa terkadang dia tidur lebih dari satu jam dan melewatkan
makan siang. Setelah tidur dengan posisi tersebut selama satu jam atau lebih
dia menemukan lengannya terasa sakit dan mati rasa. Zhang sendiri sebelumnya
tidak mau ambil pusing dan menganggap hal tersebut biasa. Meskipun sering
mengalami hal tersebut rasa sakit dan mati rasa pada lengannya akan hilang
setelah melakukan sedikit peregangan otot.
Hal yang aneh
terjadi tiga bulan lalu saat Zhang tidur siang seperti biasa di meja kantornya.
Dia tidur dengan lengannya di bawah kepala selama satu jam dan bangun merasakan
mati rasa di lengan kirinya. Zhang bahkan kesulitan untuk mengambil barang
dengan tangan kirinya. Zhang akhirnya memutuskan untuk memeriksakan ke rumah
sakit di daerah Wuhan, China.
source: Goodtimes
Spesialis
Ortopedi menyebutkan bahwa saraf radial pada tangan kiri Zhang rusak. “Setelah
pemeriksaan, kami menemukan bahwa saraf radial Zhang telah tersumbat karena
lengan kirinya mengalami tekanan dalam waktu yang lama,” kata spesialis
ortopedi dilansir dari Goodtimes. Saraf radial memiliki peran besar dalam
kontrol pergerakan pergelangan tangan dan jari. Jika menekan saraf radial
terlalu lama, maka saraf menjadi bengkak, menyebabkan gejala mati rasa dan
melemahnya pergelangan tangan.
source: Goodtimes
Kejadian serupa juga pernah terjadi di tahun 2007, Arianna
Huffington pendiri dan pimpinan redaksi Huffington Post mengalami retak tulang
pipi. Saat itu, Arianna sedang berkomunikasi melalui telepon dan
memeriksa emailnya saat kemudian dia pingsan di mejanya. Dia terbangun dalam
genangan darah. Hal itu terjadi karena kurangnya tidur dan bekerja terlalu keras. Setelah menyadari pentingnya tidur, wanita berusia 68 tahun ini
mulai mengubah pola tidurnya, Arianna melihat perbedaan dalam gaya kerjanya dan saat itulah bisnisnya mulai
berkembang. Arianna, menuliskan kisahnya menjadi buku yang berjudul The Sleep Revolution: Transforming Your
Life, One Night at a Time yang telah menjadi New York Times Bestseller.
source: ariannahuffington.com
BANTAL
LEHER TEMAN KARYAWAN KANTOR TIDUR SIANG BERKUALITAS SOLUSI HINDARI KERUGIAN PERUSAHAAN
HINGGA US$ 63,2 MILIAR PER TAHUN
Jika melihat
dari budaya di Indonesia, belum ada perusahaan yang menerapkan kebijakan untuk
tidur siang. Sehingga kebanyakan karyawan memilih untuk tidur diam-diam di meja
kerjanya. Jika anda termasuk orang yang sering melakukan kebiasaan seperti
Zhang atau Arianna Huffington anda harus lebih waspada. Lantas bagaimana
caranya Anda bisa tidur siang sejenak namun berkualitas di meja kantor anda?
Coba gunakan bantal leher untuk menemani waktu istirahat siang Anda.
Bantal leher biasa memiliki ukuran yang bisa disesuaikan
dengan ukuran leher anda. Selain itu kebanyakan bantal leher dewasa ini terbuat
dari kain velboa. Velboa merupakan sejenis kain berbulu pendek yang biasa
digunakan untuk boneka. Teksturnya halus, lembut, dan tidak mudah rontok. Jika
anda ingin tidur di meja kantor anda dengan posisi duduk, bantal leher
merupakan benda yang tepat untuk menopang leher anda agar tidak terantuk meja
ataupun merusak lengan saraf anda.
Bantal leher juga meiliki bentuk yang unik dan
lucu, kecil dan mungil sehingga bisa dengan mudah anda lipat, dimasukkan
ke tas kantor anda dan siap dibawa kemanapun. Pilihlah bantal leher yang empuk,
berukuran pas di leher, serta mampu melindungi leher dan kepala anda. Pilih juga bantal yang mudah dicuci, jika
anda tidak mau repot bahan bantal berisi dakron menjadi alternative yang tepat.
Untuk bantal berisi dakron, anda tinggal memasukkannya ke mesin cuci dan cuci
seperti baju pada umumnya.
Bantal leher merupakan solusi yang mudah dan murah. Hal
ini bisa menjadi win-win solutions antara karyawan dan perusahaan. Dengan
adanya bantal leher, karyawan bisa memiliki tidur siang berkualitas sehingga
meningkatkan performa kerjanya dan kecil kemungkinan akan terjadi kerugian yang
begitu besar kepada perusahaan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat silahkan share
sebanyak-banyaknya agar hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi bisa kita hindari.