Selasa, 16 Oktober 2018

KARYAWAN KURANG TIDUR RUGIKAN PERUSAHAAN HINGGA 957,6 TRILIYUN RUPIAH PER TAHUN



Dikutip dari Gulf News, sebuah survei yang dilakukan America College of Occupational and Environmental Medicine menyebutkan karyawan yang kurang tidur, merugikan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat sebesar US$ 63,2 miliar atau setara dengan 957,6 triliyun rupiah per tahun. Dikutip dari dream.co.id Dr Vicki Culpin, Direktur Riset di Ashridge Business School,  telah meminta manajer untuk mangambil langkah serius dengan mengatakan kurang tidur dapat berdampak negative pada kemampuan karyawan untuk melakukan tugas-tugas mereka secara efektif. "Hanya kekurangan tidur selama 1,5 jam pada malam hari akan mengurangi kewaspadaan pada siang hari sebesar 32 persen," kata Culpin.

Sebagai karyawan yang melewatkan banyak waktu di kantor rasa kantuk di siang hari pasti sering dirasakan. Tidur siang memang bisa saja dilakukan di meja masing-masing namun tentu tidak nyaman dan membuat leher sakit. Bahkan di negara-negera berkembang, tak sedikit pula karyawan yang segan mengistirahatkan diri di siang hari karena takut dicap pemalas oleh rekan dan atasan.




Tapi tahukah anda, tidur siang bisa meningkatkan produktifitas? Memang terdengar bertolak belakang dengan pemahaman dan praktek yang telah dilakukan. Selama ini kita didoktrin dengan pemikiran untuk memanfaatkan setiap waktu yang ada, termasuk jam makan siang dan setelah jam kerja, untuk meningkatkan produktifitas dan kinerja kerja. Rasanya tidak terbayangkan jika harus tidur siang di sela-sela waktu istirahat. Alih-alih dianggap sebagai usaha untuk boosting productivity, bisa-bisa dianggap pemalas.

Di Jepang, jika ada karyawan kantor tidur siang di kantor menjadi hal yang lumrah bahkan memperoleh rasa hormat dari koleganya karena dianggap telah bekerja keras hingga kelelahan. Di Jepang juga, kurang tidur ternyata lebih berbahaya dari emosi dan hidup tak sehat, bahkan berdampak pada ekonomi negara. Dilansir dari Kabar24sebuah penelitian oleh RAND Europe menyimpulkan masalah kurangnya waktu tidur ini merugikan ekonomi Jepang hingga US$138 miliar per tahun atau sekitar 2,9% dari PDB negara. 

Dikutip  dari Qerja.com menurut penelitian NASA, tidur siang selama 26 menit dapat meningkatkan performa kerja sebanyak 34 persen. Sebaliknya, karyawan yang mengantuk tapi tetap dipaksa untuk bekerja, justru akan berakibat buruk pada kinerjanya.

Tidur siang adalah hak/kebutuhan pekerja, tidur siang tidak perlu lama-lama bisa selama 15 sampai 30 menit atau paling lama satu jam. Beberapa perusahaan di Jepang sudah mulai meyediakan ruangan bagi karyawan yang ingin tidur siang. Di Indonesia sendiri rasanya belum ada perusahaan yang menerapkan kebijakan untuk tidur siang. Alhasil karyawan harus panda-pandai memanfaatkan waktu istirahat yang ada untuk tidur siang. Kebanyakan dari pekerja kantor mempunyai kebiasaan tidur siang sejenak di meja kerjanya. Tapi tahukah anda, banyak bahaya yang mengintai jika anda tidur di meja kantor dengan posisi yang tidak tepat.

TIDUR DI  MEJA KANTOR DENGAN POSISI MENELUNGKUP BISA AKIBATKAN KERUSAKAN SARAF





Apakah anda pernah mengalami tangan mati rasa saat anda tidur siang sejenak di meja kantor anda? Apakah anda suka tidur dengan posisi menelungkup di atas meja kantor anda dengan tangan sebagai bantal? Jika ingin berkata jujur, kebanyakan dari kita sering dan masih melakukannya di kegiatan sehari-hari.

Dilansir dari Goodtimes, wanita berumur 28 tahun bernama Zhang dari Harbin, China harus menjalani operasi karena saraf di lengan kirinya rusak. Hal ini disebabkan karena kebiasaan Zhang tidur menelengkupkan badan ke meja dengan tangan sebagai bantal penyangga.

           Dikutip dari Weibo, Zhang sering tidur siang di meja kantornya selama istirahat makan siang. Zhang mengaku bahwa terkadang dia tidur lebih dari satu jam dan melewatkan makan siang. Setelah tidur dengan posisi tersebut selama satu jam atau lebih dia menemukan lengannya terasa sakit dan mati rasa. Zhang sendiri sebelumnya tidak mau ambil pusing dan menganggap hal tersebut biasa. Meskipun sering mengalami hal tersebut rasa sakit dan mati rasa pada lengannya akan hilang setelah melakukan sedikit peregangan otot.

          Hal yang aneh terjadi tiga bulan lalu saat Zhang tidur siang seperti biasa di meja kantornya. Dia tidur dengan lengannya di bawah kepala selama satu jam dan bangun merasakan mati rasa di lengan kirinya. Zhang bahkan kesulitan untuk mengambil barang dengan tangan kirinya. Zhang akhirnya memutuskan untuk memeriksakan ke rumah sakit di daerah Wuhan, China.


source: Goodtimes

       Spesialis Ortopedi menyebutkan bahwa saraf radial pada tangan kiri Zhang rusak. “Setelah pemeriksaan, kami menemukan bahwa saraf radial Zhang telah tersumbat karena lengan kirinya mengalami tekanan dalam waktu yang lama,” kata spesialis ortopedi dilansir dari Goodtimes. Saraf radial memiliki peran besar dalam kontrol pergerakan pergelangan tangan dan jari. Jika menekan saraf radial terlalu lama, maka saraf menjadi bengkak, menyebabkan gejala mati rasa dan melemahnya pergelangan tangan.


source: Goodtimes

Kejadian serupa juga pernah terjadi di tahun 2007, Arianna Huffington pendiri dan pimpinan redaksi Huffington Post mengalami retak tulang pipi. Saat itu, Arianna sedang berkomunikasi melalui telepon dan memeriksa emailnya saat kemudian dia pingsan di mejanya. Dia terbangun dalam genangan darah. Hal itu terjadi karena kurangnya tidur dan bekerja terlalu keras. Setelah menyadari pentingnya tidur, wanita berusia 68 tahun ini mulai mengubah pola tidurnya, Arianna melihat perbedaan dalam gaya kerjanya dan saat itulah bisnisnya mulai berkembang. Arianna, menuliskan kisahnya menjadi buku yang berjudul The Sleep Revolution: Transforming Your Life, One Night at a Time yang telah menjadi New York Times Bestseller.


source: ariannahuffington.com


BANTAL LEHER TEMAN KARYAWAN KANTOR TIDUR SIANG BERKUALITAS SOLUSI HINDARI KERUGIAN PERUSAHAAN HINGGA US$ 63,2 MILIAR PER TAHUN




         Jika melihat dari budaya di Indonesia, belum ada perusahaan yang menerapkan kebijakan untuk tidur siang. Sehingga kebanyakan karyawan memilih untuk tidur diam-diam di meja kerjanya. Jika anda termasuk orang yang sering melakukan kebiasaan seperti Zhang atau Arianna Huffington anda harus lebih waspada. Lantas bagaimana caranya Anda bisa tidur siang sejenak namun berkualitas di meja kantor anda? Coba gunakan bantal leher untuk menemani waktu istirahat siang Anda.

Bantal leher biasa memiliki ukuran yang bisa disesuaikan dengan ukuran leher anda. Selain itu kebanyakan bantal leher dewasa ini terbuat dari kain velboa. Velboa merupakan sejenis kain berbulu pendek yang biasa digunakan untuk boneka. Teksturnya halus, lembut, dan tidak mudah rontok. Jika anda ingin tidur di meja kantor anda dengan posisi duduk, bantal leher merupakan benda yang tepat untuk menopang leher anda agar tidak terantuk meja ataupun merusak lengan saraf anda.

Bantal leher juga meiliki bentuk yang unik dan lucu, kecil dan mungil sehingga bisa dengan mudah anda lipat, dimasukkan ke tas kantor anda dan siap dibawa kemanapun. Pilihlah bantal leher yang empuk, berukuran pas di leher, serta mampu melindungi leher dan kepala anda.  Pilih juga bantal yang mudah dicuci, jika anda tidak mau repot bahan bantal berisi dakron menjadi alternative yang tepat. Untuk bantal berisi dakron, anda tinggal memasukkannya ke mesin cuci dan cuci seperti baju pada umumnya.




Bantal leher merupakan solusi yang mudah dan murah. Hal ini bisa menjadi win-win solutions antara karyawan dan perusahaan. Dengan adanya bantal leher, karyawan bisa memiliki tidur siang berkualitas sehingga meningkatkan performa kerjanya dan kecil kemungkinan akan terjadi kerugian yang begitu besar kepada perusahaan.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat silahkan share sebanyak-banyaknya agar hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi bisa kita hindari.